Idealisme keIslaman adalah ciri utama yang
mendefinisikan jati diri ke-ABIM-an, idealisme yang tumbuh segar dari al-Qur’an
dan al-Sunnah, dua sumber asasi yang sejak awal menjadi paksi tradisi belajar
bersama yang disebut usrah.
ABIM memang idealis dalam pengertian komited terhadap
perjuangan cita-cita murni dan unggul, tetapi ia juga realis dalam pengertian
berfikir dan bertindak berasaskan kenyataan data faktual.
Kerana itu pulalah, ABIM selamanya konsisten dan tegar
mempertahankan prinsip, tetapi luwes (fleksibel) dalam taktik dan strategi
pendekatannya.
Teras kekuatannya tidak lain adalah idealisme
perjuangannya, integriti moralnya, budaya ilmunya, kepedulian sosialnya dan
jaringan globalnya.
Memang ABIM mempunyai jaringan di peringkat
antarabangsa, dan banyak mempelajari pemikiran dan pengalaman sarjana-sarjana
dunia dan tokoh-tokoh gerakan Islam luar negara, tetapi proses pengayaan
keintelektualan tersebut dilakukan dengan sikap kritis, selektif dan kreatif.
Tiada ulasan
Catat Ulasan