ABIM dan Agenda Keterampilan


Kata ketrampilan merujuk makna kompetensi, keupayaan melakukan sesuatu dengan sempurna menepati erti ihsan dan itqan, selari dengan peredaran zaman, sesuai dengan tuntutan perkerjaan yang selayaknya, memenuhi keperluan masyarakat dan mencapai redha Ilahi.

Dengan tahap ketrampilan yang tinggi, seseorang itu akan dapat menyumbang manfaat yang besar kepada masyarakatnya, dan dengan demikian ia dapat mengangkat kualiti dirinya mencapai khayru al-nas anfa’u hum li al-nas (manusia terbaik adalah yang yang paling bermanfaat kepada manusia lain – maksud hadith). Kerja yang dilakukan dengan penuh trampil akan menghasilkan karya amal yang memenuhi kriteria nafi’an wa mumti’an (bermanfat dan menyenangkan) sebagaimana alam ciptaan Tuhan yang bercirikan pemaduan antara utility dan beauty (kegunaan praktik dan nilai estetik).

Mendefinisikan kualiti dengan kriteria manfaat sebenarnya sudah lama menjadi amalan masyarakat Melayu. Ungkapan “menjadi orang berguna” yang selalu diucapkan sebagai pesan orang tua kepada anak-anaknya jelas menunjukkan keinginan untuk memiliki zuriat berkualiti dengan kegunaan (manfaat) sebagai kriterianya.


Cuplikan buku “Pendidikan al-Hikmah dan Misi Pencerahan” (2014)


oleh Prof. Dato’ Dr. Siddiq Fadzil,

TAG